Jahe Dapat Melawan dan Mencegah Kanker Prostat

Jahe Dapat Melawan dan Mencegah Kanker Prostat

Kesehatan kelenjar prostat menjadi perhatian utama para pria karena banyak yang mengalami masalah dengannya.

Kanker adalah salah satu masalahnya.

Kanker prostat adalah penyakit utama di kalangan pria.

Ini adalah yang kedua setelah kanker kulit.

Tingkat kelangsungan hidup 5 tahun mungkin relatif tinggi, tetapi turun menjadi 28% jika kanker menyebar.

Jangan takut.

Ada beberapa obat herbal ampuh yang dapat meningkatkan kesehatan prostat.

Salah satunya adalah jahe.

Tinjauan sistematis tahun 2013 mengklaim bahwa bahan tersebut memiliki potensi anti-kanker yang terdokumentasi dengan baik.

Bahan-bahan fungsionalnya seperti gingerol, shogaol, dan payung adalah bahan anti-kanker yang berharga.

Para peneliti menemukan bahwa zat ini mengontrol protein tertentu yang membantu membunuh sel kanker prostat.

Bahan ajaib ini juga menekan penyebaran kanker.

Mereka merangsang produksi sel kekebalan fagositik yang secara langsung melawan tumor kanker.

Studi lain mengeksplorasi manfaat ekstrak jahe untuk pria pada kanker prostat.

Studi 2012 yang diterbitkan dalam British Journal of Nutrition memberikan ekstrak jahe pada tikus dengan kanker prostat.

Para peneliti mengklaim bahwa ekstrak jahe memiliki efek signifikan dalam menghentikan pertumbuhan sel kanker.

Mereka juga mengklaim bahwa jahe menginduksi kematian sel kanker prostat (kematian sel juga dikenal sebagai apoptosis).

Pertumbuhan tumor prostat mengalami kemunduran hingga 60 persen pada subjek hewan mereka.

Yang terpenting, ekstrak jahe tidak menyebabkan toksisitas pada jaringan normal yang membelah dengan cepat seperti usus dan sumsum tulang.

Sebuah studi yang lebih baru yang diterbitkan pada tahun 2017 menyelidiki sifat antikanker dari fitokimia jahe dalam sel kanker prostat manusia yang resisten terhadap docetaxel.

Penelitian telah menunjukkan bahwa 6-gingerol, 8-gingerol, 6-dehydrogingerdione, 6-shogaol, dan 10-shogaol, adalah senyawa bioaktif dari jahe, namun hanya sedikit yang meninjau aktivitasnya dalam sel kemoresisten.

Hasil mereka menemukan bahwa fitokimia jahe, termasuk 6-gingerol, 6-shogaol, dan 10-shogaol dapat secara signifikan menghambat pertumbuhan sel kanker prostat manusia yang resisten dan membalikkan ekspresi protein resistensi obat.

Para ilmuwan percaya bahwa itu tidak hanya memiliki satu bahan kimia untuk melawan kanker.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menyelidiki molekul yang terlibat.

Para ahli ini percaya bahwa itu bukan aksi bahan kimia tunggal.

Jahe juga melawan peradangan. Ini mengandung berbagai senyawa anti-inflamasi yang menghambat sitokin.

Sitokin adalah molekul yang menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan. Serangkaian percobaan menunjukkan aktivitas ini baik pada spesimen hidup maupun kultur sel.

Studi lain menemukan 6-gingerol dalam jahe memiliki sifat analgesik.

Zat ini juga membantu mengurangi pembengkakan dengan menghambat suplai oksigen sel kanker prostat. Tanpa oksigen, respirasi sel tidak akan terjadi.

Ini juga mengandung berbagai antioksidan. Zat ini mencegah stres oksidatif sel kita.

Peradangan terjadi ketika sel-sel kita mengalami stres. Stres oksidatif juga mempercepat penuaan sel.

Berapa banyak jahe yang harus dikonsumsi untuk mencegah kanker prostat?

Jahe membantu melawan kanker prostat. Juga dapat membantu mengurangi risiko kanker prostat.

Selain itu, jahe melindungi prostat dari cedera dan peradangan, serta membantu kesehatan prostat.

Berapa banyak yang harus dikonsumsi untuk memperoleh manfaatnya?

Para ahli menganjurkan agar mengkonsumsi minimal 3 1/2 gram.

Jika makan jumlah ini secara teratur, bisa merasakan efek menguntungkan dari jahe.

Tapi seperti cara alam melawan penyakit, konsumsi jahe tidak boleh berlebihan.

Terlalu banyak konsumsi juga memiliki efek samping.

Love grows by sharing

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

twenty − six =